Cerita Riau- Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo), kembali membuktikan komitmennya dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Prestasi terbaru perusahaan ini diumumkan melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI Nomor 129 Tahun 2025, di mana PalmCo berhasil meraih Sertifikasi PROPER Biru untuk 61 unit kebun dan pabrik kelapa sawit (PKS) di seluruh wilayah operasionalnya.
Pencapaian ini tak hanya menegaskan kepatuhan PalmCo terhadap regulasi lingkungan, tetapi juga menunjukkan konsistensi perusahaan dalam menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Dengan 90% PKS-nya telah bersertifikat PROPER Biru, PalmCo membuktikan bahwa prinsip keberlanjutan bukan sekadar slogan, melainkan fondasi operasional yang dijalankan setiap hari.
PROPER Biru: Langkah Awal Menuju Keberlanjutan yang Lebih Tinggi
PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) adalah sistem penilaian resmi KLHK yang mengukur sejauh mana perusahaan memenuhi standar pengelolaan lingkungan. Skema ini menggunakan lima kategori warna:
-
Emas & Hijau → Perusahaan berkinerja luar biasa, dengan inovasi dan dampak sosial yang tinggi.
-
Biru → Memenuhi semua persyaratan hukum lingkungan, namun belum optimal dalam inovasi berkelanjutan.
-
Merah & Hitam → Menunjukkan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap regulasi lingkungan.
“Alhamdulillah, tahun ini 90% fasilitas PalmCo telah meraih PROPER Biru. Ini bukti bahwa kami serius dalam memenuhi kewajiban lingkungan,” ujar Jatmiko, perwakilan PalmCo, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (12/06).
Namun, ia menegaskan bahwa PalmCo tidak berpuas diri. “Kami tidak ingin hanya bertahan di level Biru. Target kami adalah meningkat ke Hijau, bahkan Emas,” tambahnya.
Baca Juga : Bank Dunia Ubah Hitungan Kemiskinan, Indonesia Paling Terpukul di Asia
Lima Pabrik Sawit Dipersiapkan untuk PROPER Hijau
Sebagai bagian dari roadmap keberlanjutan, PalmCo kini fokus mengembangkan lima PKS unggulan untuk mengejar sertifikasi PROPER Hijau, yaitu:
-
PKS Rambutan & Sei Mangkei (Regional 1)
-
PKS Bah Jambi & Pagar Merbau (Regional 2)
-
PKS Lubuk Dalam (Regional 3)
Salah satu strategi utamanya adalah melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), yang tidak hanya mendukung efisiensi energi tetapi juga berkontribusi pada dekarbonisasi industri sawit.
“PLTBg adalah bagian dari roadmap dekarbonisasi kami. Ini bukti nyata komitmen PalmCo dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi energi bersih,” tegas Jatmiko.
Dukung Net Zero Emission 2060, PalmCo Kembangkan Energi Terbarukan
Sebagai perusahaan perkebunan sawit terbesar di dunia, PalmCo menyadari perannya dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia 2060. Beberapa inisiatif yang sedang dijalankan meliputi:
✔ 11 unit Biogas Plant (kapasitas 12,05 MW) yang sudah beroperasi
✔ Pembangunan Compressed BioGas (CBG)
✔ Rencana pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF)
“Pengelolaan lingkungan bukan sekadar memenuhi regulasi, melainkan bagian dari strategi bisnis jangka panjang kami. Dari PROPER hingga energi terbarukan, semua upaya ini kami lakukan untuk mendukung visi Indonesia mewujudkan lingkungan yang lestari untuk generasi mendatang,” pungkas Jatmiko.
Keberlanjutan sebagai Masa Depan Industri Sawit
Prestasi PalmCo ini menjadi benchmark positif bagi industri sawit nasional, membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan. Dengan terus berinovasi dan meningkatkan standar keberlanjutan, PalmCo tidak hanya memenuhi ekspektasi regulator tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat dan investor global.
Tantangan ke depan? Meningkatkan lebih banyak unit ke level Hijau dan Emas, sekaligus memperluas dampak sosial bagi masyarakat sekitar. Jika komitmen ini terus dijaga, bukan tidak mungkin PalmCo akan menjadi role model perusahaan sawit berkelanjutan di kancah internasional.
