Jalan yang Dulu Tak Pernah Diaspal Sejak Merdeka Kini Mulus, Pemkab Kuansing Resmikan Jalan “Syahrul Aidi Maazat”
Cerita Riau- Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, baru saja menorehkan sejarah penting dalam pembangunan infrastruktur daerah. Untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka, sejumlah ruas jalan di Kuansing—yang selama puluhan tahun hanya berupa tanah dan kerikil—kini telah diaspal mulus. Salah satunya adalah jalan penghubung antara Kecamatan Logas Tanah Darat dan Kuantan Hilir.
Peresmian jalan sepanjang 22 kilometer ini digelar pada Minggu malam, 8 Juni 2025, dalam sebuah acara yang penuh makna dan semangat kebersamaan. Ruas jalan utama sepanjang 17,3 kilometer kini secara resmi diberi nama Jalan Syahrul Aidi Maazat, sebagai bentuk penghormatan kepada sosok Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, yang telah memperjuangkan anggaran pembangunan jalan tersebut hingga terealisasi.
Dari Jalan Berdebu Jadi Jalan Bersejarah
Dalam sambutannya, Bupati Kuansing Suhardiman Amby menyampaikan apresiasi tinggi kepada Syahrul Aidi atas perjuangannya di tingkat nasional untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur di daerah yang selama ini termarjinalkan.
“Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Kuansing, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya. Jalan ini bukan sekadar penghubung antar kecamatan, tapi penghubung harapan masyarakat kami terhadap kemajuan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” ujar Suhardiman di hadapan ratusan warga yang hadir.
Ia menambahkan, selama ini masyarakat di daerah tersebut harus berjibaku melewati jalan berlumpur, licin, dan berbahaya setiap kali hujan turun. Bahkan untuk mengangkut hasil pertanian atau membawa pasien ke fasilitas kesehatan, warga harus mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra.
Baca Juga : Bupati Kuansing Rayakan Iduladha Bersama Masyarakat Pangean
Sebuah Perjuangan Panjang dari Senayan
Syahrul Aidi Maazat, yang turut hadir dalam peresmian tersebut, menjelaskan bahwa perjuangan untuk menghadirkan jalan tersebut bukan perkara mudah. Ia harus melalui proses panjang mulai dari pengusulan, pengawalan anggaran, hingga memastikan proyek dijalankan tepat waktu dan sesuai mutu.
“Ini bukan soal proyek. Ini tentang memperjuangkan hak masyarakat akan pembangunan yang merata. Tugas kami di DPR RI adalah memperjuangkan, sementara tugas pemerintah adalah membangun. Tapi yang paling penting adalah tugas masyarakat untuk menjaga hasil pembangunan ini agar terus memberi manfaat jangka panjang,” katanya.
Menjaga Jalan adalah Ibadah
Lebih jauh, Syahrul Aidi mengingatkan masyarakat agar tidak hanya senang setelah jalan dibangun, tetapi juga ikut bertanggung jawab dalam pemeliharaannya.
“Jalan ini adalah milik bersama. Menjaga infrastruktur adalah bentuk ibadah. Bahkan dalam ajaran agama, membuang duri dari jalan itu bernilai pahala. Maka menjaga jalan agar tidak rusak, tidak disalahgunakan, dan tetap bersih adalah bentuk amal jariyah,” ucap Syahrul.
Ia juga menyentil pentingnya perubahan pola pikir masyarakat agar tidak menganggap pembangunan selesai setelah peresmian. “Mari kita bangun rasa memiliki. Karena kalau rusak, yang rugi bukan pemerintah, tapi kita semua,” tambahnya.
Harapan Baru untuk Kuansing
Peresmian ini bukan hanya tentang jalan aspal. Ini adalah simbol kebangkitan dan harapan bagi masyarakat Kuantan Singingi, terutama mereka yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil. Kehadiran jalan ini akan membuka akses pendidikan, kesehatan, pertanian, dan ekonomi yang lebih baik.
Anggota DPRD Kuansing seperti Syafril, Hengki Prima Hidayat, dan Hardiamon yang turut hadir dalam peresmian tersebut juga menyambut baik pemberian nama jalan dengan nama Syahrul Aidi. Mereka menilai, nama itu layak diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi nyata dalam membangun Kuansing dari pusat.
Acara berlangsung dari siang hingga malam dalam suasana penuh kekeluargaan, dengan iringan musik daerah dan sambutan antusias dari warga sekitar.
Kini, jalan yang dulu hanya menjadi “mimpi panjang” warga, telah menjadi kenyataan. Dan dengan semangat gotong royong serta rasa tanggung jawab bersama, masyarakat Kuansing siap melangkah ke masa depan yang lebih cerah—berjalan di atas jalan baru yang dibangun dari perjuangan, doa, dan harapan.